Seberapa sulit menjadi “perempuan” di dalam dunia yang dikuasai
laki-laki ? Atau seberapa sulitkah menjadi “orang biasa” di dalam dunia
yang dikuasai aturan-aturan yang mengekang kalian agar tidak menjadi
sekedar orang “biasa” ?
Kalian perempuan ? Ataukah laki-laki yang ingin melihat keluar dari jendela ruangan sempit dunia kalian ?
Seekor ulat lemah telah menetas dari sebuah telur yang rapuh, berusaha bertahan hidup dari dunia penuh pemangsa yang lebih kuat dan penuh tipu daya, hingga pada saatnya ber-metamorfosa menjadi seekor kupu-kupu. Sekedar kupu-kupu biasa, ataukah KUPU-KUPU BAJA yang memiliki pendapat, pemikiran, kekuatan, dan klaim atas dirinya sendiri ?
Silahkan memilih, karena pilihan itu bebas dan tersedia di depan kalian. Karena “TIDAK SAMA ADALAH SEBUAH PILIHAN”
Apa pernah ada di benak kalian pertanyaan
seperti ini ? Atau tidak sama sekali, dan kalian cuma tunduk diam lalu
menikmati hidup apa adanya tanpa berani melawan, membantah atau sekedar
bertanya “Apa ada yang salah dengan budaya ini ?”
Kumpulan huruf dalam “KUPU-KUPU BAJA” hanyalah sebuah cerita dari banyak manusia yang sudah cukup muak dengan budaya Patriarki yang menutup jalan mereka untuk menjadi lebih, dan ini jelas bukan cerita fiktif belaka.
Kalian perempuan ? Ataukah laki-laki yang ingin melihat keluar dari jendela ruangan sempit dunia kalian ?
Ada
banyak pertanyaan yang harus kalian jawab, “Dari banyak sekali puisi
dan lagu tentang para perempuan, mengapa hanya melulu tentang seberapa
indahnya fisik mereka, seberapa harum bau mereka, dan seberapa penting
mereka menjadi sekedar pendamping, padahal mereka bisa jadi lebih ?” Dan
kalian para perempuan “Tidakkah kalian merasa bahwa romantisme dan
pujian-pujian hanyalah sebuah alat agar kalian dapat dikurung dalam ego
dan sebuah perbudakan samar yang beratas namakan cint# atas diri
kalian ?” Lalu tidakkah kalian sempat bertanya “Kenapa perbuatan buruk
yang dilakukan seorang laki-laki seakan-akan jauh lebih bisa ditoleransi
dibandingkan dengan perempuan ? Dan bahkan seakan-akan lebih bisa
diampuni”.
Seekor ulat lemah telah menetas dari sebuah telur yang rapuh, berusaha bertahan hidup dari dunia penuh pemangsa yang lebih kuat dan penuh tipu daya, hingga pada saatnya ber-metamorfosa menjadi seekor kupu-kupu. Sekedar kupu-kupu biasa, ataukah KUPU-KUPU BAJA yang memiliki pendapat, pemikiran, kekuatan, dan klaim atas dirinya sendiri ?
Silahkan memilih, karena pilihan itu bebas dan tersedia di depan kalian. Karena “TIDAK SAMA ADALAH SEBUAH PILIHAN”
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori #4thCJAlb
dengan judul Filosofi Kupu-Kupu Baja. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : MONSTER TROOPERS YOGYAKARTA
Ditulis oleh:
Unknown - Rabu, 09 Mei 2012
Belum ada komentar untuk "Filosofi Kupu-Kupu Baja"
Posting Komentar