Momo Captain Jack (feat) Pesakitan - Cacat


Captain Jack merupakan band indie asal kota Yogyakarta yang mengusung musik rock. Meski banyak juga sebagian orang yang sering mengira bahwa Captain Jack itu mengusung musik Hard Core. Memang Musik Rock dan Musik Hard Core itu hampir tipis sekali perbedaanya. Momo sebagai vocalis Captain Jack mengutarakan sendiri bahwa musik yang mereka gunakan adalah Musik Rock bukan Hard Core atau semacamnya.

Band yang bergenre Hard Core pun ada yang tertarik untuk bekerja sama dengan sang vocalis, yaitu Momo itu sendiri dalam sebuah lagu. Lagu tersebut sangatlah berbau Hard Core tetapi banyak dari fans Captain Jack yang biasa disebut Monster Jackers itu menjadi tambah fanatik dengan Captain Jack.

Inilah keseluruhan lirik dari lagu yang berjudul “Cacat” yang berkolaborasi dengan Pesakitan tersebut :

Susuri kembali jalan penuh cerca tanpa akhir pasti
Merangkak selami tatap ruang sadar luka jiwa
Semakin terjerat perasaan rendah
Terdiam menjerit hempaskan luka
Luka jiwa semakin meradang makian umpat diri raga lelah dicerca

Menelan makian
Berjalan hina

Reff :
Terdiam renungkan
Sendiri menyamarkan perih terkadang ingin sembunyi mengakhiri
Temukan jiwa yang membisu terhimpit luka di hati sangkal diri

Lelah memendam hati tersiksa
Kepedihan semakin erat mendekap sukma
Pandangi jiwa yang terbujur bisu pilu menahan luka

Reff :
Terdiam renungkan
Berdiri melarutkan luka hujatan terus mendera cerca raga
Luruhkan raga yang terlunta mendekap erat di jiwa pendam duka

Pandangi diri ruam meradang
Terus merangkak mencari temukan
(sosok) figur hina penuh luka
Telan makian berdiri bisu
Terus basuhi raga penuh luka
Caci cerca hina makian

Syair Akustik Captain Jack Band



Minggu, 2 Desember 2012 Captain Jack untuk pertama kalinya tampil perform dalam sebuah acara ulang tahun sebuah distro dengan suasana yang berbeda dari biasanya. Momo dan Captain Jack yang biasa tampil tanpa baju, memakai celana pendek dan berpenampilan garang di atas panggung malam itu tampil dengan mengenakan jas mewah, celana panjang, dan sepatu. Tidak kalah dengan Momo, Surya Ismeth tampil layaknya sang master pianis. Sedangkan Zuhdil dan Novan yang biasa memainkan screaming juga tampil berbeda. Semua personil Captain Jack terlihat keren malam itu tanpa identik dengan penampilan rocker seperti biasanya. “Kami yang biasa tampil garang di depan kalian, melihat kalian di bawah entah itu moshing, headbang ataupun mosphit untuk pertama kalinya kami tampil berbeda seperti ini karna kami bebas untuk berbeda, kami bebas untuk tentukan pilihan.” kata Momo sesaat sebelum memulai perform.

Mendengar lagu akustikan yang dibawakan oleh Captain Jack secara langsung mungkin kita semua akan miris, merinding rasanya, lagu-lagu yang telah diaransemen ulang lagi itu dibuat seolah-olah menurut alur kehidupan yang nyata. Momo sendiri bahkan sempat menahan air matanya yang akan mengalir setelah membawakan lagu yang berjudul “Foto Kusam”.

Captain Jack memulai perform dengan membawakan lagu “Monoton”. Sebuah lagu yang dipersembahkan untuk kita yang merasa tidak nyaman dengan kehidupan yang begini-begini saja dan terus berulang-ulang setiap hari. Monoton diciptakan oleh Momo di sebuah halte busway di kota Jakarta. Ia melihat sebuah bentuk perbudakan modern di antara kerumunan orang-orang yang lalu-lalang bekerja.


Lagu kedua yang dibawakan adalah “Monolog Tak Terdengar”. Lagu ini memang jarang dinyanyikan oleh Captain Jack. Namun, lagu ini juga menyimpan suatu motivasi tersendiri buat kita agar menjadi seseorang yang bisa menjadi lebih kuat dalam memaknai hidup. “Curhat itu ‘BODOH’. Selesaikan masalahmu sendiri ! Dengan hanya mengeluh pada orang lain apakah bisa merubah suatu realita ?” seru Momo sebelum menyanyi. Ya, masalah yang kita hadapi memang tak semuanya dapat terselesaikan saat kita membicarakannya dengan orang lain karena orang lain sendiri belum tentu dapat merasakan apa yang kita rasakan. Inilah maksud dari sepenggal lirik Monolog Tak Terdengar tersebut. “Biarku pendam semua yang menyiksaku kan ku tanggung sendiri. Takkan ku bercerita kepada siapapun bahkan sahabatku.”

Di lagu ketiga ini Momo sempat menahan air matanya. “Foto Kusam”  sebuah lagu paling gelap dari seorang anak. “Apa yang kalian rasakan saat melihat tumpukan album masa kecil kalian yang mungkin sekarang sudah usang ? Mungkin kita sendiri rindu akan masa-masa itu. Namun, apa yang terjadi sekarang setelah kita tumbuh menjadi dewasa saat ini ? Di belakang kita ada musuh, di depan juga ada musuh yang siap menikam kita.” ujar Momo.

Band rock memang identik dengan drugs dan alkohol. Tapi, Captain Jack sendiri menepis anggapan dan persepsi ini. “Sadar Lebih Baik”, lagu keempat yang dipersembahkan bagi kita yang dikatakan masih dalam masa transisi. Sejak album keempat mereka dikeluarkan, untuk pertama kalinya Captain Jack menyanyikannya berbarengan dengan hits “Foto Kusam” di perform kali ini. Mereka mengajak kita para generasi muda agar menjadi lebih baik. “Kami mendengarkan suara-suara dari kalian. Aku yakin karena kedewasaan dan kesadaran kalian semakin berkembang dari hari ke hari, aku ingin kalian bersih tanpa sesuatu yang memabukkan saat melihat kita tampil di depan kalian,” kata Momo. Captain Jack dan Momo sendiri sejak lama telah mengkampanyekan hal ini di acara Radio Show TVOne. Meski realisasinya belum dapat diwujudkan oleh semua generasi muda tapi setidaknya Captain Jack sendiri sudah berpesan baik demikian kepada kita. Kita sendiri masing-masing lah yang merealisasikan perkataan dari Momo dan Captain Jack itu. Mau berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk, kembali kepada pribadi kita masing-masing.


Lagu kelima dan keenam ditutup dengan hits mereka “Dari Anakmu” dan “Hati Hitam”. Yang sedikit unik adalah 2 lagu ini yang biasa dinyanyikan dengan teriakan-teriakan Captain Jack dan kita sebagai Monster Jackers, kali ini dibawakan dengan suara lirih penuh ketenangan.  Melodi dan iramanya seakan-akan menghanyutkan kita dalam suasana ketenangan untuk memaknai lagu-lagu tersebut.

Teruslah berkarya Captain Jack ! Syair dan lantunan lagu dari kalian akan terus memaknai hidup kami !

Sebarkan Virus Positif Lewat Video Dokumenter


JOGJA – Band beraliran rock Captain Jack meluncurkan video dokumenter We Are Monster

Video berdurasi 70 menit itu diperkenalkan di Institut Francais Indonesia (IFI), Jalan Sagan, No. 3, Selasa (4 Desember 2012) dan bercerita soal sepak terjang mereka dalam menapaki karier.

Sebelumnya pada pertengahan Oktober lalu, band tersebut meluncurkan album terbaru mereka dengan single andalan Kupu-Kupu Baja.

We Are Monster disutradarai oleh Devri Dinarto, yang selama ini kerap memproduksi film dokumenter. Video ini terdiri dari bermacam-macam adegan Captain Jack saat konser di sejumlah kota hingga pandangan para personel dalam memaknai musik rock. Momo, vokalis Captain Jack menuturkan video dokumenter itu tidak hanya merangkum perjalanan mereka selama 13 tahun bermusik melainkan sebuah pemberian informasi terhadap Monster Jackers (sebutan para fans Captain Jack) yang selama ini tidak sepenuhnya diketahui. “Selama ini orang-orang hanya tahu kami lewat lirik kami ataupun dari artikel-artikel dan internet,” katanya.

Menurut Momo, video dokumenter ini juga diharapkan mampu mengajak Monster Jackers untuk membangun sebuah kebebasan yang positif. Terlebih mereka mengklaim drinya sebagai sebuah band yang tidak menggunakan alkohol dan obat-obatan terlarang. “Ini penting karena selama ini band rock selalu identik dengan minuman keras maupun obat-obatan terlarang,” katanya.


Momo mengaku pilihan bersama personel lainnya untuk tidak menggunakan alkohol dan obat-obatan terlarang itu telah dilakukan sejak 7 tahun silam. Langkahnya itupun terkadang mengundang cibiran dari musisi rock lainnya. “Tapi kami nggak terlalu memikirkan hal tersebut,” katanya.

Materi video dokumenter tersebut sejatinya telah dipersiapkan sejak tahun 2009 silam. Pada waktu itu, Devri Dinarto, sang sutradara kerap mengikuti perjalanan Captain Jack saat konser. Ia juga melakukan wawancara terhadap seluruh personel Captain Jack yaitu mulai dari Momo (vokalis), Surya Ismeth (keyboard/synth), Zuhdil (gitar), Novan (bass/screaming) dan Andi Babon (drum). Tidak hanya itu, ia juga melakukan wawancara dengan para fans, wartawan, hingga musisi papan atas Indonesia hingga pihak-pihak yang berseberangan dengan Captain Jack. Dalam proses pengerjaan terebut, Devri mengaku menggunakan bujet yang terbilang minim untuk ukuran pengerjaan sebuah film dokumenter. “Dana produksinya hanya setengah dari harga Blackberry,” bebernya.

We Are Monster, imbuh Devri tidak akan dimanfaatkan untuk kepentingan komersial. Video tersebut dilepas secara bebas dengan memasukkan di Youtube agar semua orang bisa menikmatinya. “Sejak awal diproduksi kami memang berencana hanya untuk memasukkannya di Youtube agar mereka tahu siapa Captain Jack sebenarnya,” ujarnya.

Lapangan Parkir Stadion Mandala Krida

1 Des, Mandala Krida (Jogja)
HTM : FREE/GRATIS! | On Stage : 22.00

 
Deras hujan yang turun tak menyurutkan para Monster untuk tetap meluapkan emosi mereka tadi malam. Dengan keadaan yang basah kuyup kedinginan, kami tetap melebur dan menjadi satu dengan para Monster dari komunitas lain. 

 
 

Di tengah satu aksi panggungnya, ada satu hal yang dikatakan oleh Momo waktu tadi malam : "Aku ingin bergabung dengan kalian di situ yang rela basah dan hujan-hajan. Tapi, jika aku turun ke bawah aku akan mati kesetrum karna kabel yang melekat di tubuhku".  Para Monster-pun serentak mengepalkan tangannya di udara dan memberikan applous kepadanya.



Ada yang mengerti maksud dari perkataan Momo tersebut ?

Momo memang seorang pemuda yang aneh tapi, antara Captain Jack dan Monster Jackers adalah kumpulan orang orang yang mempunyai fikiran dan pola pikir yang sama. Kami dan Captain Jack adalah sebuah keluarga dan bukanlah sebuah ikatan antara fans Monster Jackers dengan Captain Jack. Momo sebagai pentolan Captain Jack ingin merasakan apa yang dirasakan oleh para fans-nya yang kedinginan karena deras tetes air hujan yang mengguyur Lapangan Parkir Stadion Mandala Krida tadi malam itu. Mungkin, itu hanya sebuah kalimat penyemangat bagi kita yang ia ucapkan tadi malam. Namun, itulah yang hanya dapat dia lakukan, karena dia memang telah terikat dengan pekerjaan yang sudah membelenggunya sebagai vokalis sebuah grup band. Dia tak ingin kami kecewa nantinya atas perform Captain Jack. Momo dan personil lain Captain Jack berusaha semaksimal mungkin agar para fans merasa puas di akhir setelah performnya. 


 

Mengelola Wadah Bernama “Monster Troopers”



Mengorganisir fans/komunitas hukumnya wajib. Karena merekalah sebuah band bisa dikatakan memiliki sebuah eksistensi. Fans grup band harus terorganisir dengan baik. Sebab, inilah aset utama dari sebuah grup band selain karya mereka sendiri. Jika keberadaan sebuah komunitas atau fans terabaikan, bukan tidak mungkin bisa jadi bumerang yang akan mengancam kejayaan sebuah grup band tersebut.

Hal itu juga yang coba kami lakukan di dalam komunitas ini. Kami terapkan pengurus yang sehat, cerdas dan berpola pikir dewasa agar para anggota di sini juga bagus dan berpikiran lebih maju. Sebab, tidak menampik jika ada satu atau dua anggota di sini yang memang dalam kenyataannya ada beberapa spesifikasi yang butuh dituntun untuk lebih dewasa secara khusus oleh para pengurus.

Jika selama ini Captain Jack Band lebih memilih jalur Rock, tentu para fansnya termasuk kami, tidak akan seperti fans band pop atau boyband. Ciri khas seperti identik dengan alkohol dan drugs serta dengan warna hitam, urakan, liar, radikal, binal inilah yang perlu kami imbangi dengan sisi lain yang lebih positif di balik semuanya agar ke depan tidak menimbulkan suatu permasalahan.

Band beraliran keras memang jamak memiliki fans ‘garang’ dan keras pula. Jika dari fans sendiri tidak ada sebuah kesadaran dan kedewasaan dalam tiap perform, bisa jadi keberadaannya akan menorehkan catatan yang kurang baik. Tapi, jika dari tiap individu dan komunitas sudah memiliki suatu kesadaran yang lebih, justru akan mendongkrak posisi suatu band itu atau Captain Jack Band sendiri di mata masyarakat.

Selama ini kami sendiri masih terus membangun komunitas ini agar terus menjadi lebih baik dari hari kemarin dengan memberikan sebuah kesadaran pada para anggota yang kebanyakan masih dalam masa transisi mereka dapat dikatakan mereka masih labil (dalam masa pencarian jati diri mereka). Maka dari itu, kami mengagendakan rapat umum (rapat inti) dalam satu bulan sebanyak 2 kali dan rapat intern (rapat khusus bagi para pengurus). Jadi, dalam satu bulan kami dapat mengagendakan rapat lebih dari 3 kali. Hal ini tujuannya tak lain adalah untuk terus mengevaluasi kekurangan dan kelebihan komunitas ini dalam memberikan support di tiap perform Captain Jack Band agar berguna bagi komunitas dan para anggota ke depannya.

Para pengurus lebih mengedepankan sikap arif seperti memberikan himbauan dan bimbingan agar anggota dan teman-teman yang lain selalu berlaku tertib dalam tiap perform Captain Jack Band. Sembari ditanamkan, jika mereka membuat ulah justru akan merusak nama komunitas dan nama baik Captain Jack Band sendiri. Atribut baik berupa apapun itu merupakan sebuah wujud harga diri, identitas atau kebanggaan kami dalam memberikan support pada Captain Jack Band.

 

Kami tidak merasa kuat karena lambang yang melekat di seragam yang kami kenakan ini. 
Tapi kami tak ingin lambang ini memudar sampai kapanpun. 
Kami bangga dengan apa yang mereka nyanyikan. 
Dan kami bangga menjadi salah satu bagian di dalamnya.
Kami memang mirip dengan sekumpulan sampah
Kami bukanlah anak geng dan kami bukanlah anak metal
Tapi kami adalah sebuah komunitas
Kami adalah penampung ide, kami ada karena perbedaan
Dan kami ada untuk memberontak melawan oleh aturan yang mengekang

Magelang SMA Taruna Nusantara

 
 
 
 
 

10 NOVEMBER 2012 | TARUNA NUSANTARA CUP XII | Venue SMA TARUNA NUSANTARA - MAGELANG (Jalan Raya Purworejo KM. 5 Magelang) | HTM 25rb | Jam 21.00

Di perform kali ini, Monster Troopers hanya mengirimkan beberapa wakilnya untuk memberikan support pada Captain Jack Band secara langsung, yaitu : Joe, Lexa, Kevin, Aprex, Arex, Dyan, dan Ananta. Sebelum Captain Jack memulai perform, mereka sempat mengambil foto bersama dengan sang drummer Andi Babon. Namun, yang sedikit mengecewakan pada perform kali ini adalah hanya 5 buah lagu yang dibawakan oleh Captain Jack Band dikarenakan beberapa hal mengenai keamanan. 5 lagu yang dibawakan itu antara lain :
  • Tidak Ada Klaim Atas Aku
  • Monster
  • Membatu
  • Kupu-Kupu Baja
  • Berbeda Adalah Pilihan
Meski pulang dengan basah kuyup karena kehujanan teman-teman sudah cukup puas karena dapat menyaksikan perform Captain Jack Band secara langsung. Salute buat kefanatikan kalian untuk mensupport Captain Jack Band ! Keep Fighting !!!!

    Rawkzila (Road To Indie Day Out)

    18 November 2012 | Tennis Indoor Kridanggo, Salatiga | Jam 20.00 | Tiket: Presale : 20.000 (sampai tanggal 15 November), On The Spot 25.000

    TIKET BOX :

    Salatiga :
    - Big Studio (085712331316)
    - Helleluyah (081904536663)

    Solo :
    - Sinkkink Pride (085742065957)
    - Bronson Empire (087836152211)
    - Kidfighter (085799559978)

    Karanganyar :
    - Maximum Rockshop (085728561666)

    Sukoharjo :
    - Digage Studio (0271-7574545)